Jumlah ojek online di jakarta

GrabBike menawarkan metode pembayaran melalui tunai, kartu kredit, atau mobile wallet. Sama seperti GO-JEK, GrabBike juga kerap kali memberi promo penawaran yang menarik dan tarif transparan di muka saat Anda memesan ojek online.

MAKALAH TRANSPORTASI ONLINE.docx

Rabu, 31 Okt 2018 19:09 WIB Samsung kini punya sensor kamera sampai 48 megapixel, menyusul Sony. Ini diprediksi bisa memicu standar baru pada sektor kamera ponsel flagship tahun depan.

Ojek Online Menjamur dan Sumbang Kemacetan, Perusahaan ...

“Dengan akuisisi ini, kami akan bekerja bahu-membahu dengan tiga perusahaan yang memiliki kecocokan visi dan etos. Ini menandai pengembangan yang signifikan atas posisi kami sebagai jantung dari industri fintech Indonesia,” Nadiem menuturkan.

Menyedihkan, Ini Jumlah Pengemudi Ojek Online Meninggal Karena ...

Ribuan massa gabungan driver ojek online melakukan aksi demo konvoi menuju Istana Merdeka, Jakarta, 27 Maret 2018. Dalam aksinya driver ojek online menuntut adanya kesamaan tarif antar operator. Kebijakan yang dikeluarkan operator yang dirasa paling merugikan adalah terkait promo harga. TEMPO/Subekti.

Go-Jek telah membuktikan kebolehannya sebagai layanan ride-sharing lokal yang bersaing dengan asing, semacam Grab dan Uber. Sembari memelihara posisinya saat ini, Go-Jek pun mulai menyiapkan strategi bisnis baru.

Rizki mencontohkan ketika ada seorang rekannya yang mengalami kehilangan sepeda motor di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Melalui jejaring komunikasi WhatsApp, rekan-rekan pengemudi lain di seluruh wilayah Jakarta saling membantu. Hasilnya, dalam hitungan jam, pelaku pencurian dapat diamankan.

Komunitas itu, kata Andri membentuk sebuah jaringan komunikasi yang sangat luas. Bahkan, jaringan komunikasi yang terbentuk bisa sampai ke komunitas Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Walaupun namanya adalah Jeger Taksi, tetapi ini merupakan aplikasi ojek online yang mengusung warna kuning sebagai ikonnya. Jeger Taksi adalah taksi roda dua yang menggunakan parameter (argo). Jadi, tarifnya pun tetap transparan.

Di Indonesia, ojek berbasis aplikasi online memang sedang booming. Banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan jasa ojek online karena proses pemesanan ojeknya mudah, perhitungan biayanya lebih transparan, dan servisnya juga lebih memuaskan.

Rizki memastikan bahwa akan banyak rekan ojek online yang mendatangi lokasi tersebut. Namun, kata Rizki hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk membantu menyelesaikan masalah, bukan untuk mengintimidasi.

Demo yang dilakukan para pengemudi ojek online di depan Istana Merdeka berdampak pada kemacetan lalu lintas sekitar lokasi. Menurut pantauan Tempo pada Selasa siang, 27 Maret 2018, lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka terlihat padat.

Layanan yang disediakan Teknojek adalah TJek yang merupakan layanan transportasi dan TDrop yang merupakan layanan logistik. Bahkan, pengguna aplikasi ini bisa memperoleh penghasilan tambahan dengan cara memperkenalkan TeknoJek ke orang lain, maka setiap orang lain tersebut menggunakan aplikasi ini, Anda akan memperoleh bonus. TeknoJek saat ini tersedia di Jabodetabek.

"Komunitasnya banyak, tak hanya satu. Tiap hari komunikasi kami lintas wilayah. Setiap komunitas punya sub komunitas lainnya, sudah se-Jabodetabek. Pasti tahu semua kejadian," ujar Andri saat berbincang Kompas.com.

Menurut Azas, belum adanya regulasi pemerintah yang mengatur ojek online merupakan tindakan pembiaran terhadap warga negara. Selain itu, ujar dia, tindakan ini merupakan pembiaran terhadap rakyat kecil. "Diamnya pemerintah harus dipertanyakan. Para pengemudi ojek online terus diperas oleh aplikator," ucapnya.

Sementara ini, ojek online hanya menjangkau kota-kota besar yang ada di Indonesia, seperti Jadodetabek, Bali, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dll. Nah, jika Anda berminat untuk memanfaatkan jasa ojek online ini, Carisinyal akan memberikan daftar aplikasi ojek online yang ada di Indonesia.

Di tengah bertambahnya minat masyarakat, perjalanan Go-Jek tak semulus yang dibayangkan. Berbagai polemik mulai dari pengemudi tak disiplin, perseteruan dengan sopir angkutan konvensional hingga tuntutan dari para karyawan juga menghiasi perjalanan perusahaan yang dipimpin Nadiem Makariem itu.

Bahkan, terdapat komunitas kecil lain yang terbentuk. Misalnya, ketika ada komunitas ojek online di Jakarta Pusat, secara otomatis akan terbentuk komunitas yang berada di Tanah Abang, Senen, dan wilayah lainnya.

Begitu juga saat ditanyakan soal kejadian perusakan mobil Nissan X-trail yang dilakukan sekelompok pengemudi ojek online, Iwan mengatakan harusnya hal tersebut tidak terjadi. Namun, dia enggan menanggapi kasus tersebut lebih rinci.

Satu lagi aplikasi ojek online yang masih terbilang baru, yakni TeknoJek. Armada yang disediakan oleh TeknoJek mungkin tidak terlalu banyak, tetapi berdasarkan review yang ada di Google Play Store nampaknya aplikasi ini sangat memuaskan. Saat ini, TeknoJek sudah berhasil mengantongi rating 4,3 di Google Play Store.

Layanan transportasi online berikutnya adalah PRO-JEK, di mana aplikasi ini sama seperti Grab yang menyediakan kendaraan berupa motor, mobil, taksi, mobil mewah, sampai dengan mobil derek. Uniknya, pengguna aplikasi ini bisa memilih sendiri gender pengemudinya. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi kaum hawa yang merasa risih jika harus berboncengan dengan pengemudi pria.

Selain menyediakan layanan transportasi, Bojek juga menyediakan jasa layanan antar barang, membeli makanan, dan berbelanja kebutuhan yang Anda inginkan. Meskipun terbilang masih sangat baru, Bojek sudah memiliki rating 4,5 di Google Play Store. Aplikasi yang satu ini juga akan memberikan informasi tarif pada saat di awal pemesanan.

Jakarta - Jika beberapa tahun lalu kita masih sering naik kendaraan umum konvensional, lain ceritanya dengan sekarang. Hampir di setiap tempat kita bisa menjumpai ojek online yang siap digunakan. Kehadiran ojek online memang membuat kita mudah ke mana-mana, praktis dan murah. Dari sejumlah penyedia layanan ini, Go-Jek dan Grab memang masih yang paling menonjol dan bersaing ketat di Indonesia. Sama-sama identik dengan warna hijau, masing-masing punya senjata untuk menarik perhatian konsumen. Simak perbandingannya. Go-Jek Saat ini total ada 13 layanan ditawarkan Go-Jek. Selain layanan utama ojek online Go-Ride, Go-Jek juga menawarkan layanan Go-Car, Go-Send, Go-Food, Go-Mart, Go-Busway, Go-Tix, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, Go-Massage, Go-Med dan Go-Auto.Dengan jumlah armada sekitar 220 ribu driver (per April 2016), Go-Jek menguasai pasar lokal dengan operasional yang mencakup hampir semua kota-kota besar di Indonesia. 
Layanan besutan Nadiem Makarim ini tersedia di wilayah Jabodetabek, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Palembang, Medan, Balikpapan, Yogyakarta, Semarang, Manado, Solo, Samarinda, Malang dan Batam.Go-Jek memberlakukan jam sibuk atau rush hour yakni pada pagi hari 06.00-09.00 dan sore 16.00-19.00. Di jam ini, tarif akan lebih mahal sekitar Rp 5.000 dari jam normal. Untuk menarik minat konsumen, Go-Jek merayu pelanggannya dengan menawarkan diskon tarif perjalanan 50% jika membayar dengan uang elektronik Go-Pay. Sejauh ini, promosi tersebut masih berlaku hingga Januari 2017. Promosi ini juga dilakukan Go-Jek untuk mendorong lebih banyak orang beralih ke cashless experience alias non tunai. Berbicara pengalaman menggunakan aplikasi, sayangnya pada aplikasi Go-Jek masih kerap ditemui eror. Terkadang, orderan driver tersendat atau malah terjadi dobel order yang sering membingungkan pengguna dan driver.Untuk komunikasi di antara driver dan penumpang, Go-Jek masih mengandalkan konektivitas selular. Jadi, ini akan memakan pulsa tambahan di luar paket data internet ketika driver dan penumpang perlu menelepon atau SMS. Di sisi lain, hal ini memungkinkan nomor telepon penumpang bisa diketahui driver. Catatan lainnya, pada aplikasi Go-Jek tidak dicantumkan plat nomor kendaraan driver, sehingga menyulitkan pengguna menemukan driver yang menjemput mereka. Kondisi ini dipersulit dengan ketidakdisiplinan beberapa driver yang tidak menggunakan seragam. 
Grab Grab saat ini menawarkan tujuh layanan, GrabBike, GrabCar, GrabHitch, GrabExpress, GrabFood, GrabTaxi Promo dan GrabTaxi. Jumlah armadanya kurang lebih 250 ribu (data April 2016), namun angka itu mencakup penyebarannya di Asia Tenggara. Startup yang dipimpin Anthony Tan ini masih kalah dengan dominasi armada Go-Jek di pasar lokal. Grab memang tak hanya fokus di Indonesia, melainkan mengincar pasar Asia Tenggara. Layanan ride sharing tersebut saat ini hadir di Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filiphina. Sebagai pesaing Go-Jek, Grab berupaya mengambil hati konsumen dengan memberikan berbagai diskon secara agresif. Grab kerap membuat kampanye tematik yang memasukkan kode tertentu untuk mendapatkan diskon, bahkan menggratiskan tarif perjalanan. Sama seperti Go-Jek, Grab juga memberlakukan jam sibuk atau rush hour yakni pada pagi hari 06.00-09.00 dan sore 16.00-19.00. Di jam ini, tarif akan lebih mahal sekitar Rp 5.000 dari jam normal. GrabMasnya, salah satu kampanye promosi diskon GrabBeralih ke pengalaman menggunakan aplikasi, harus diakui aplikasi Grab relatif lebih smooth dan minim terjadi eror dibandingkan dengan Go-Jek. Nilai plusnya, Grab juga punya fitur chat dan panggilan telepon di dalam aplikasi. Jadi, tidak perlu biaya tambahan (koneksi seluler) ketika harus menelepon atau SMS, karena berbasis data internet. Fitur komunikasi ini membuat driver maupun penumpang tidak saling tahu nomor telepon sehingga privasi lebih terjaga. Grab juga mencantumkan plat nomor kendaraan si driver pada aplikasinya, sehingga memudahkan penumpang menemukan driver yang menjemput. Di sisi lain, rata-rata driver Grab juga terbilang lebih disiplin menggunakan seragam sebagai salah satu tanda pengenalnya.Nah, masing-masing ada keunggulan dan kekurangannya. Kalau kalian lebih sering pakai Go-Jek atau Grab? (rns/fyk) gojek

Belum ada Komentar untuk "Jumlah ojek online di jakarta"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel